Connect with us

Infrastruktur

Konstruksi Jaringan Kereta Api Pertama di Papua – Sebuah Mimpi Menjadi Kenyataan

Jelajahi bagaimana jaringan kereta api pertama di Papua mengubah transportasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, namun tantangan apa yang masih harus dihadapi?

first papua railway construction

Tahukah Anda bahwa jaringan kereta api baru di Papua akan meliputi 500 kilometer yang mengesankan, menciptakan konektivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Sorong ke Manokwari? Proyek ambisius ini tidak hanya bertujuan untuk mengubah transportasi lokal tetapi juga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah. Saat Anda menjelajahi seluk-beluk perkembangan ini, pertimbangkan peran dukungan pemerintah dan keterlibatan masyarakat dalam mengatasi tantangan seperti pengadaan tanah. Bagaimana upaya-upaya ini akan mendefinisikan kembali lanskap masa depan Papua, dan pelajaran dari sejarah apa yang akan membimbing perjalanan transformasi ini?

Gambaran dan Visi Proyek

project description and vision

Proyek kereta api di Papua Barat adalah upaya transformasi yang bertujuan untuk membangun jalur sepanjang 500 kilometer dari Sorong ke Manokwari, dimulai dengan segmen sepanjang 75 kilometer dari Sorong ke Ayamaru.

Anda akan menemukan bahwa proyek ini merupakan bagian dari strategi lebih luas Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur transportasi, yang penting untuk menghubungkan daerah-daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peletakan batu pertama fase awal di Sorong diantisipasi setelah studi lingkungan dan akuisisi lahan selesai, menekankan pendekatan yang cermat terhadap pembangunan berkelanjutan.

Dengan menghubungkan lokasi-lokasi kunci, kereta api ini menjanjikan revolusi transportasi di seluruh wilayah tersebut. Bayangkan masa depan di mana waktu perjalanan berkurang secara signifikan, dan aksesibilitas sangat meningkat.

Konektivitas ini diharapkan dapat menarik investasi, merangsang pariwisata, dan menciptakan lapangan kerja, baik selama konstruksi maupun setelah operasional. Prospek tersebut telah menumbuhkan optimisme di kalangan pemimpin lokal, dengan Wakil Gubernur Irene Manibuy menyatakan keyakinannya pada peluncuran dan kesuksesan proyek ini tepat waktu.

Intinya, kereta api ini bukan hanya tentang meletakkan rel; ini tentang meletakkan dasar untuk Papua Barat yang lebih makmur dan terhubung.

Dukungan dan Bantuan Pemerintah

Di tengah antisipasi yang semakin meningkat, dukungan pemerintah untuk proyek kereta api di Papua Barat berdiri kokoh dan tak tergoyahkan. Wakil Gubernur Papua Barat, Irene Manibuy, menunjukkan optimisme, mengacu pada dukungan solid dari pemerintah daerah. Antusiasme ini tercermin dari keterlibatan aktif Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, yang terlibat secara mendalam dalam diskusi dan perencanaan untuk kereta api tersebut, menyoroti pentingnya proyek ini untuk pengembangan wilayah.

Dorongan Presiden Jokowi untuk memulai proyek kereta api pada tahun 2016 menggarisbawahi komitmen tingkat tinggi dari pemerintah pusat. Penekanannya pada tenggat waktu ini menunjukkan baik kepercayaan maupun urgensi, mencerminkan prioritas proyek ini dalam agenda nasional. Dukungan tingkat tinggi ini memastikan bahwa inisiatif ini bukan sekadar mimpi tetapi kenyataan yang nyata dalam proses pembuatan.

Kesiapan pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk pengadaan tanah lebih lanjut menggambarkan dedikasinya untuk mengatasi hambatan awal. Komitmen finansial ini sejalan dengan janji otoritas lokal untuk menyediakan tanah yang diperlukan, menunjukkan upaya kolaboratif antara pemerintah lokal dan pusat.

Bersama-sama, tindakan ini membentuk fondasi yang kokoh, memastikan proyek kereta api di Papua bergerak maju dengan dukungan konsisten dan perencanaan strategis.

Menavigasi Hambatan Akuisisi Lahan

navigating land acquisition challenges

Menavigasi medan rumit dari akuisisi lahan dalam proyek kereta api di Papua Barat memerlukan perpaduan antara perencanaan strategis dan keterlibatan komunitas.

Anda akan menemukan bahwa tantangan berasal dari harga yang tidak jelas dan penundaan yang terkait dengan prioritas pemerintah lokal dan jadwal pemilihan. Meskipun komunitas menunjukkan kesiapan untuk bekerja sama, proyek ini tidak dapat bergerak maju tanpa sertifikasi lahan yang tepat dari Kementerian Perhubungan. Hal ini menjadikan peran otoritas lokal sangat penting karena ada urgensi untuk menyelesaikan sertifikasi guna memfasilitasi dimulainya konstruksi tepat waktu.

Kesiapan pemerintah pusat untuk mengalokasikan anggaran untuk akuisisi lahan menunjukkan komitmen kuat untuk memulai proyek ini. Dukungan finansial ini harus memotivasi otoritas lokal untuk memprioritaskan proses terkait lahan.

Namun, hambatannya tidak hanya finansial; diskusi berkelanjutan antara pemerintah lokal dan pusat sangat penting. Diskusi ini bertujuan untuk menyelaraskan prioritas dan mempercepat proses sertifikasi.

Sebagai seseorang yang terlibat dalam proyek ini, Anda perlu berinteraksi dengan komunitas dan badan pemerintah untuk memastikan semua pihak berada pada halaman yang sama.

Manfaat Ekonomi yang Diharapkan

Seiring dengan kemajuan persiapan akuisisi lahan, Anda akan menyaksikan manfaat ekonomi yang diantisipasi dari proyek kereta api Papua. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dengan meningkatkan efisiensi transportasi, menarik investasi, dan meningkatkan peluang pariwisata.

Dengan menghubungkan daerah-daerah terpencil ke pasar utama, kereta api ini akan menciptakan peluang kerja baik selama fase konstruksi maupun operasional, yang secara langsung menguntungkan tenaga kerja lokal. Peningkatan konektivitas ini tidak hanya tentang prospek ekonomi; ini juga tentang mengurangi waktu perjalanan bagi penduduk, yang mengarah pada akses yang lebih baik ke layanan dan sumber daya penting.

Sejalan dengan tujuan infrastruktur yang lebih luas di Indonesia, proyek ini berkontribusi pada target panjang operasional kereta api sebesar 13.000 kilometer pada tahun 2030. Ekspansi strategis ini diharapkan dapat merangsang ekonomi lokal, mengubah lanskap logistik Papua.

Dengan pemerintah menyiapkan pendanaan dan dukungan yang substansial, proyek kereta api ini menjanjikan untuk meningkatkan distribusi barang dan jasa di seluruh wilayah, memberikan dorongan signifikan bagi perdagangan lokal.

Transformasi ini bukan hanya tentang infrastruktur; ini tentang memberdayakan masyarakat dengan mengintegrasikan mereka ke dalam sistem ekonomi yang lebih besar, sehingga membuka jalan baru menuju kemakmuran dan pengembangan di Papua.

Pelajaran dan Wawasan Sejarah

lessons and insights from history

Untuk memahami pelajaran dan wawasan sejarah untuk proyek kereta api Papua, penting untuk mempertimbangkan akar inisiatif kereta api di wilayah tersebut. Kembali pada tahun 1840, Kolonel J.H.R. Van der Wijck membayangkan kereta api untuk meningkatkan kapasitas transportasi produk ekspor.

Namun, selama Era Kolonial Belanda, perkembangan kereta api terutama melayani kepentingan kolonial, berfokus pada efisiensi ekspor daripada meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Proyek Kereta Api Trans-Papua bertujuan untuk membebaskan diri dari pola eksploitatif ini. Tidak seperti pendekatan kolonial, inisiatif ini berpusat pada memenuhi kebutuhan masyarakat dan menanamkan praktik berkelanjutan dalam perencanaan regional.

Belajar dari Kereta Api Trans-Jawa, terlihat jelas bahwa pembangunan yang inklusif sangat penting. Dengan mengintegrasikan budaya dan kebutuhan lokal, Papua dapat menghindari pengulangan kesalahan sejarah dan memastikan kereta api benar-benar bermanfaat bagi masyarakatnya.

Pemantauan dan evaluasi memainkan peran penting dalam proses ini. Anda perlu memastikan bahwa inisiatif kereta api adil dan mendukung peningkatan sosial-ekonomi.

Tujuan dan Pendanaan Infrastruktur

Membangun wawasan historis, fokus saat ini beralih ke tujuan infrastruktur yang ambisius dan pendanaan untuk jaringan kereta api Papua. Pemerintah Indonesia sedang dalam misi untuk memperluas jaringan kereta apinya menjadi 13.000 kilometer pada tahun 2030. Ekspansi ini sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan konektivitas di luar Jawa, menargetkan daerah seperti Papua. Saat ini, terdapat 6.000 kilometer yang beroperasi, yang berarti pertumbuhan signifikan diperlukan.

Mencapai target ini membutuhkan pendanaan substansial, dengan perkiraan sekitar USD 65,5 miliar. Ini termasuk USD 30 miliar untuk pengembangan infrastruktur dan USD 35,5 miliar untuk rolling stock. Pemerintah berencana untuk menutupi 36% dari pendanaan melalui anggaran negara (APBN), sementara 64% sisanya akan berasal dari Badan Usaha Milik Negara dan sektor swasta melalui Kemitraan Pemerintah dan Swasta (PPP).

Di Papua Barat, proyek kereta api dimulai dengan jalur sepanjang 75 kilometer dari Sorong ke Ayamaru, bagian dari rencana yang lebih besar sepanjang 500 kilometer. Koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian sangat penting, memastikan bahwa konstruksi selaras dengan studi lingkungan dan pengadaan tanah.

Dengan upaya ini, impian jaringan kereta api yang komprehensif di Papua sedang menjadi kenyataan.

Keterlibatan dan Dampak Komunitas

community involvement and impact

Keterlibatan masyarakat memainkan peran penting dalam pelaksanaan proyek kereta api di Papua. Ini bukan hanya tentang meletakkan rel; ini tentang membangun hubungan dan memastikan masyarakat terlibat.

Kesiapan lokal untuk bekerja sama dalam masalah pembebasan lahan adalah bukti kesediaan masyarakat untuk membantu pemerintah. Kerja sama ini sangat penting, karena proyek tidak dapat dimulai tanpa komitmen pemerintah setempat untuk menyelesaikan sertifikasi lahan. Sertifikasi yang tepat dari kementerian sangat penting untuk melanjutkan proyek.

Anda akan melihat bagaimana peningkatan konektivitas dari kereta api akan meningkatkan akses ke layanan, merangsang perdagangan lokal, dan pada akhirnya menguntungkan masyarakat secara ekonomi. Kereta api bukan hanya moda transportasi; ini adalah katalisator pertumbuhan.

Peluang penciptaan lapangan kerja melimpah selama tahap konstruksi dan operasional, yang secara langsung mempengaruhi tingkat pekerjaan lokal dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Diskusi berkelanjutan antara pemerintah lokal dan pusat memastikan kebutuhan dan suara Anda diprioritaskan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Dengan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, proyek ini dapat mengatasi kekhawatiran dan mengintegrasikan umpan balik, menjadikan kereta api sebagai proyek yang benar-benar melayani kepentingan masyarakat dan meningkatkan masa depannya.

Perkembangan dan Prospek Masa Depan

Saat Papua memandang ke masa depan, proyek kereta api menjanjikan perkembangan transformatif dan prospek yang menarik. Rencana ambisius untuk menghubungkan Sorong ke Manokwari, yang mencakup sekitar 500 kilometer, akan dimulai dengan fase Sorong ke Ayamaru. Bagian awal sepanjang 75 kilometer ini menandai langkah maju yang signifikan, yang bertujuan untuk merombak transportasi di Papua Barat.

Dapat dilihat bahwa hubungan transportasi yang lebih baik diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional dengan menarik investasi dan meningkatkan pariwisata. Dengan konektivitas yang lebih baik, bisnis dapat berkembang, dan sektor pariwisata dapat melihat lonjakan pengunjung yang ingin menjelajahi warisan budaya dan alam Papua yang kaya.

Dampak ekonomi yang meluas bisa sangat mendalam, memberikan manfaat bagi komunitas di seluruh wilayah. Keterlibatan komunitas adalah kunci sukses proyek ini. Diskusi yang sedang berlangsung antara pemerintah lokal dan pusat akan memastikan bahwa jalur kereta api memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain transportasi, inisiatif desain merek dapat meningkatkan identitas regional dan menarik investasi lebih lanjut.

Target pemerintah Indonesia untuk membangun 13.000 kilometer jalur kereta api pada tahun 2030, dengan Papua sebagai titik fokus, menyoroti komitmen terhadap pengembangan infrastruktur.

Kesimpulan

Saat Anda menyaksikan rel besi membentang di seluruh Papua, bayangkan itu sebagai Jalan Sutra modern, merangkai bersama permadani budaya dan ekonomi yang hidup. Anda adalah bagian dari perjalanan transformasi yang menggema semangat kemajuan dan persatuan, seperti usaha besar dalam sejarah. Dengan dukungan pemerintah yang teguh dan keterlibatan masyarakat, rel kereta api ini lebih dari sekadar jalur dan kereta—ini adalah saluran untuk mimpi, kemakmuran, dan pertumbuhan inklusif, membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.

Infrastruktur

Inovasi Layanan Pertamina: Nomor Pelaporan untuk Masalah Bahan Bakar

Inisiatif oleh Pertamina memperkenalkan nomor pelaporan langsung untuk masalah bahan bakar, tetapi bagaimana ini akan membentuk kembali kepercayaan publik dan akuntabilitas?

pertamina fuel reporting service

Seiring dengan kekhawatiran mengenai kualitas bahan bakar dan potensi korupsi yang terus berlanjut, PT Pertamina mengambil langkah proaktif untuk memulihkan kepercayaan publik melalui solusi layanan yang inovatif. Salah satu inisiatif paling signifikan adalah pengenalan nomor kontak pribadi, 0814-1708-1945, yang dirancang untuk masyarakat melaporkan masalah kualitas bahan bakar secara langsung. Inisiatif ini menandai pergeseran menuju peningkatan transparansi dan akuntabilitas, memungkinkan kami, masyarakat, untuk berperan aktif dalam memantau kualitas bahan bakar dan mengatasi kekhawatiran akan adulterasi dan korupsi.

Dengan menyediakan jalur langsung untuk melaporkan masalah, Pertamina mengakui bahwa kami, sebagai konsumen, memiliki kepentingan dalam kualitas bahan bakar yang kami gunakan. Ini bukan hanya tentang mengisi tangki kami; ini tentang memastikan apa yang kami masukkan ke dalam kendaraan kami memenuhi standar yang kami harapkan dan layak dapatkan. Nomor kontak pribadi ini adalah alat yang sangat penting untuk mendorong keterlibatan publik, memungkinkan kami untuk menyuarakan kekhawatiran kami dan berkontribusi pada sistem manajemen bahan bakar yang lebih akuntabel.

Saat ini, kami dapat mengirimkan laporan melalui SMS, yang merupakan cara yang nyaman dan segera untuk mengkomunikasikan setiap ketidaksesuaian yang kami temui. Komitmen Pertamina untuk memperbaiki sistem ini terlihat jelas, karena mereka berencana untuk memperkenalkan komunikasi WhatsApp segera, membuatnya bahkan lebih mudah bagi kami untuk melaporkan masalah.

Kemudahan akses adalah kunci di sini; semakin mudah prosesnya, semakin besar kemungkinan kami akan terlibat dengannya. Inisiatif ini melengkapi call center Pertamina yang sudah ada, yang dapat dihubungi di nomor 135, yang lebih mendukung kemampuan kami untuk melaporkan keluhan dan mencari bantuan.

Mengerti bahwa kepercayaan dibangun atas dasar transparansi, langkah Pertamina untuk memberdayakan kami dengan cara ini patut dipuji. Ini bukan hanya tentang mengatasi masalah saat mereka muncul; ini tentang menciptakan dialog berkelanjutan antara publik dan Pertamina.

Dialog ini sangat penting dalam iklim di mana tuduhan korupsi dalam pengelolaan minyak telah mencoreng reputasi perusahaan dari tahun 2018 hingga 2023. Dengan mendorong kami untuk melaporkan kekhawatiran, Pertamina secara efektif menyatakan bahwa mereka menghargai masukan kami dan serius tentang melakukan perbaikan.

Continue Reading

Infrastruktur

Kepala Rt/Rw di Cinere Dalam Sorotan: Didenda Rp 40 Miliar Setelah Menolak Jembatan dan Tindakan Warga

Yayasan masyarakat Cinere kini menanti dampak dari denda Rp 40 miliar yang dijatuhkan kepada pemimpin RT/RW setelah penolakan pembangunan jembatan. Apa langkah selanjutnya?

cinere rt rw fined 40 billion

Denda terbaru sebesar Rp 40 miliar terhadap para pemimpin RT/RW di Cinere menimbulkan pertanyaan serius tentang akuntabilitas dalam tata kelola komunitas. Keputusan ini, yang berasal dari penolakan mereka untuk membangun jembatan yang sangat dibutuhkan, mencerminkan frustrasi yang meningkat di antara penduduk terkait representasi dan keselamatan. Seiring berlanjutnya protes, implikasi dari keputusan ini dapat menjadi preseden untuk akuntabilitas kepemimpinan di masa depan. Sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana kisah yang sedang berkembang ini bisa mempengaruhi dinamika komunitas dan tata kelola di Cinere.

Kepala RT/RW di Cinere mendapati diri mereka berada di bawah pengawasan setelah Pengadilan Tinggi Bandung memerintahkan mereka untuk membayar Rp 40 miliar, keputusan yang berasal dari penolakan mereka untuk mengizinkan pembangunan jembatan penting yang menghubungkan Perumahan Cinere ke perumahan CGR. Putusan ini terdiri dari Rp 20 miliar yang ditetapkan untuk kerugian material dan tambahan Rp 20 miliar untuk kerugian immaterial. Awalnya, Pengadilan Negeri setempat menolak kasus tersebut, yang kini telah mengambil giliran dramatis, menyoroti implikasi hukum yang mengelilingi kepemimpinan komunitas dan tanggung jawabnya.

Seiring kita menggali lebih dalam masalah ini, kita melihat bahwa penduduk Cinere telah bersatu, secara vokal memprotes putusan pengadilan. Banyak yang menyatakan bahwa pemimpin RT dan RW tidak dapat mewakili kepentingan mereka dalam hal-hal penting. Beberapa penduduk telah mengungkapkan kekhawatiran serius tentang keamanan dan keselamatan. Mereka berargumen bahwa kurangnya rute langsung ke perumahan CGR telah secara historis menyebabkan peningkatan tingkat kejahatan di lingkungan mereka. Protes mereka menekankan perlunya sebuah jembatan, tidak hanya sebagai penghubung fisik, tetapi sebagai sarana untuk memastikan keamanan komunitas.

Sanksi finansial yang dikenakan pada kepemimpinan RT/RW menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas pemimpin komunitas. Sebagai pelayan komunitas, para pemimpin ini harus menavigasi lanskap hukum yang kompleks sambil menyeimbangkan kebutuhan dan kekhawatiran konstituen mereka. Seruan untuk banding ke Mahkamah Agung menunjukkan niat mereka untuk menantang putusan, mencari keadilan tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk komunitas yang mereka layani.

Lebih lanjut, mereka telah mengajukan keluhan kepada Komisi Yudisial, dengan tujuan mengatasi ketidakadilan yang dirasakan dalam proses pengambilan keputusan. Kasus ini berfungsi sebagai pengingat penting tentang implikasi hukum yang mengelilingi kepemimpinan komunitas. Ini menggambarkan bagaimana keputusan yang dibuat oleh pemimpin lokal dapat memiliki konsekuensi jangkauan jauh, baik secara finansial maupun sosial.

Ketegangan yang sedang berlangsung antara kepemimpinan RT/RW dan penduduk mencerminkan perjuangan yang lebih luas untuk representasi dan akuntabilitas dalam komunitas kita. Kita harus bertanya pada diri kita sendiri bagaimana kita dapat memastikan bahwa para pemimpin kita memprioritaskan kesejahteraan dan keselamatan penduduk yang mereka wakili.

Saat kita mengikuti kisah yang terus berkembang ini, penting untuk diingat bahwa kepemimpinan komunitas memerlukan tidak hanya otoritas tetapi juga komitmen mendalam untuk mendengarkan dan merespons suara rakyat. Hasil dari kasus ini mungkin menetapkan preseden tentang bagaimana masalah komunitas ditangani di masa depan, membentuk hubungan antara pemimpin dan penduduk di Cinere dan seterusnya.

Continue Reading

Infrastruktur

Bandara IKN VVIP: Proses Pemulihan Setelah Banjir

Kondisi darurat di Bandara IKN VVIP setelah banjir memicu upaya pemulihan yang mendesak, namun tantangan infrastruktur yang lebih dalam menanti untuk diatasi.

ikn airport vvip recovery

Banjir baru-baru ini di Bandara VVIP IKN telah menekankan urgensi untuk strategi pemulihan yang efektif. Kami telah segera memulai operasi pemompaan dan pembersihan untuk mengembalikan keadaan normal, tetapi kejadian ini mengungkapkan masalah yang lebih dalam: infrastruktur kita saat ini tidak cukup tangguh. Sistem drainase yang tersumbat dan praktik pemeliharaan yang tidak memadai telah terungkap, mendorong kami untuk memikirkan kembali teknik pengelolaan banjir kami. Jika kita benar-benar ingin memperkuat infrastruktur kita, sangat penting untuk mengeksplorasi solusi desain inovatif dan strategi manajemen yang lebih maju ke depannya.

Saat kita merenungkan insiden banjir baru-baru ini di Bandara VVIP IKN pada tanggal 24 Januari 2025, jelas bahwa proses pemulihan telah mengungkapkan wawasan kritis tentang kerentanan infrastruktur kita. Hujan lebat pada hari itu menyebabkan akumulasi air yang signifikan di sekitar area terminal, mengangkat kekhawatiran tentang strategi pengelolaan banjir kita. Meskipun air banjir surut dengan cepat, meninggalkan kita dengan rasa urgensi, akibatnya mengungkapkan kerapuhan ketahanan infrastruktur kita.

Langkah-langkah respons cepat yang kita saksikan patut dipuji. Tim bekerja tanpa kenal lelah untuk memompa air dan memulai upaya pembersihan, dengan tujuan mengembalikan operasi normal di bandara. Namun, insiden ini harus mendorong kita untuk mempertimbangkan lebih dari sekadar pemulihan segera. Sistem drainase yang tersumbat, yang diidentifikasi sebagai penyebab utama banjir, menandakan masalah yang lebih dalam yang tidak bisa kita abaikan. Inspeksi rutin dan pemeliharaan sekarang bukan hanya rekomendasi; mereka telah menjadi kebutuhan jika kita berniat untuk melindungi infrastruktur kita dari bencana di masa depan.

Saat kita menavigasi tantangan ini, kita harus mendukung pendekatan komprehensif terhadap pengelolaan banjir. Infrastruktur kita seharusnya tidak hanya dirancang untuk menahan pola cuaca rata-rata tetapi juga harus cukup tangguh untuk menangani kondisi ekstrem seperti yang kita hadapi. Bandara, yang saat ini hanya selesai 50% dalam kemajuan konstruksinya, memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi proyek masa depan. Dengan menggabungkan teknik pengelolaan banjir yang canggih dan desain inovatif, kita dapat meningkatkan kapasitasnya untuk melayani pejabat pemerintah dan tamu negara tanpa rasa takut akan gangguan.

Sangat penting bahwa kita mengakui insiden ini sebagai panggilan untuk bangun. Kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa infrastruktur kita dibangun dengan wawasan dan ketahanan dalam pikiran. Pelajaran yang dipetik dari banjir ini harus memicu tekad kita untuk menerapkan langkah-langkah proaktif. Kita tidak boleh membiarkan kepuasan diri membuat kita rentan; sebaliknya, kita harus merangkul budaya penilaian dan peningkatan yang berkelanjutan.

Continue Reading

Berita Trending

Copyright © 2025 The Speed News Indonesia