Nasional
Sebagai akibat dari perang, 2 warga Bandung Barat di Iran telah dipulangkan kembali ke tanah air mereka
Penduduk Bandung Barat, Ali dan Nety, kembali ke rumah dari Iran yang dilanda perang, tetapi perjalanan mereka menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan dan masa depan orang lain yang masih berada di luar negeri.

Seiring meningkatnya ketegangan di Iran, kami merasa lega untuk melaporkan bahwa dua warga dari Bandung Barat, Ali Husin Tamin dan Nety Pahlaniwati, akan segera pulang ke tanah air. Kepulangan mereka dilakukan di tengah gelombang evakuasi akibat konflik yang semakin memburuk, menandai upaya signifikan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk menjamin keselamatan warga negara di luar negeri. Secara keseluruhan, sebanyak 24 warga negara Indonesia dijadwalkan akan kembali dari Iran, menunjukkan urgensi dan skala proses repatriasi ini.
Kedatangan Ali dan Nety diperkirakan pada 24 Juni 2025, dan mereka akan diambil di Bandung, bukan di Jakarta. Rincian ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mempermudah proses kembalinya mereka ke komunitas asal. Aparat daerah, termasuk Hasanuddin, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bandung Barat, saat ini sedang memverifikasi kondisi mereka selama berada di Iran, sebuah langkah penting untuk memastikan proses reintegrasi mereka berjalan lancar.
Namun, proses verifikasi ini tidak berjalan mulus. Tidak adanya catatan bagi Ali dan Nety dalam basis data resmi pemerintah daerah telah menyulitkan upaya untuk melacak status mereka selama di Iran. Hal ini menyoroti aspek penting dari koordinasi pemerintah; tanpa data yang akurat, proses ini menjadi lebih menantang.
Diperlukan kerja keras dari aparat lokal untuk memperjelas situasi warga ini agar proses kepulangan mereka dapat berjalan efektif.
Sebagai pendukung kebebasan, kami memahami pentingnya memastikan bahwa sesama warga kita aman dan terdata dengan baik, terutama di saat krisis seperti ini. Situasi di Iran telah menciptakan suasana ketidakpastian, dan mengetahui bahwa Ali dan Nety sedang dalam proses kembali ke tanah air memberikan rasa lega tidak hanya bagi keluarga mereka tetapi juga bagi komunitas yang lebih luas.
Kami berharap bahwa kepulangan mereka menjadi awal dari proses repatriasi yang lebih kuat untuk warga lainnya yang mungkin berada dalam situasi yang serupa.